1. The Poe Toaster
The Poe Toaster adalah julukan yang diberikan kepada sosok misterius
yang memberikan penghormatan kepada penulis ternama dari Amerika, Edgar
Allan Poe dengan cara mengunjungi makamnya, setiap tahun, di hari
ultah Poe (19 Januari). Tradisi penghormatan tersebut dimulai sejak
tahun 1949, satu abad setelah kematian Edgar Allan Poe (1849).
Setiap pagi di tanggal 19 Januari, sesosok dengan pakaian awut-awutan
berwarna gelap mengunjungi makam Poe di Baltimore, Maryland. Sosok
tersebut lalu mengangkat segelas cognac untuk melakukan toast
(bersulang). Sebelum meninggalkan makam, ia meletakkan 3 tangkai mawar
merah, dan botol cognac yang tinggal terisi separuhnya di makam poe. 3
tangkai mawar dipercaya merupakan perlambang penghormatan untuk Poe,
Virginia (Istri Poe) dan Maria Clemm (Mertua Poe) yang dikuburkan dalam
makam yang sama. Sedangkan maksud dari setengah botol cognac sendiri
masih tidak diketahui. Tradisi yang dilakukan oleh Poe Toaster ini
masih dilanjutkan sampai sekarang, namun dipercaya bahwa sudah tidak
dilakukan oleh orang yang sama (mungkin diwariskan kepada keturunan Poe
Toaster yang asli).
2. Lady Babushka
Babushka Lady adalah nama julukan yang diberikan kepada sosok wanita
misterius yang terlihat ketika terjadinya pembunuhan presiden Amerika
Serikat, John F. Kennedy. Wanita tersebut terlihat memakai jas panjang
berwarna coklat, dan scarf di kepala, seperti yang biasa dipakai oleh
para wanita lanjut usia di Russia. Scarf tersebutlah yang menjadi awal
julukan babushka yang dilekatkan kepadanya (babushka merupakan bahasa
Russia untuk nenek atau wanita lanjut usia). Wanita tersebut terlihat
memegang sesuatu di depan wajahnya, yang diyakini merupakan kamera. Dia
terlihat di beberapa foto yang mengabadikan lokasi kejadian pembunuhan
tersebut. Bahkan setelah keramaian telah berakhir, ia masih terlihat
di sana dan memotret dengan kameranya. Beberapa saat kemudian, FBI
meminta melalui pengumuman publik agar Babushka Lady menyerahkan hasil
jepretan kameranya (mungkin untuk keperluan penyelidikan), namun ia
tidak pernah muncul lagi ke depan umum.
Pada tahun 1970, seorang wanita bernama Beverly Oliver, mengaku sebagai
Babushka Lady. Namun karena ceritanya mengandung banyak kejanggalan
dan inkonsistensi, ia dipercaya sebagai sosok palsu yang ingin numpang
tenar =P Hingga saat ini tidak ada yang tahu siapa sosok Babushka Lady
yang sebenarnya, apa yang ia lakukan di tempat kejadian pembunuhan dan
alasan ia tidak mau menyerahkan hasil jepretan kameranya.
3. Monsieur Chouchani
Monsieur Chouchani (meninggal pada tahun 1968) adalah nickname atau
nama julukan yang diberikan pada sosok pengajar Yahudi yang mengajar
beberapa siswa di Eropa setelah Perang Dunia ke-2. Kebanyakan siswanya
kemudian berhasil menjadi tokoh ternama, diantaranya adalah Emanuel
Levinas (Filsuf dari Perancis), dan
Elie Wiesel (Penulis Yahudi, Peraih nobel perdamaian pada tahun 1986).
Sangat sedikit yang diketahui tentang Chouchani, termasuk siapakah nama
sebenarnya juga masih misterius.
Tidak ada hasil karya fisik (seperti tulisan, publikasi, buku, dll)
dari Chouchani, tapi ia meninggalkan warisan intelektual yang sangat
luar biasa melalui murid-muridnya. Chouchani merupakan sosok nyentrik,
berpenampilan seperti gelandangan, namun memiliki pengetahuan yang
sangat luas di antaranya di bidang science, matematika, filosofi dan
khususnya Talmud. Pada umumnya, detail mengenai kehidupan Chouchani
didapatkan melalui tulisan dan hasil wawancara dengan murid-muridnya.
4. D. B. Cooper
D.B. Cooper alias Dan Cooper adalah nama samaran yang digunakan oleh
seorang pembajak pesawat terkenal dan misterius yang pada 24 November
1971, setelah menerima uang tebusan sebesar $200,000, terjun dari
bagian belakang pesawat Boeing 727 yang dibajaknya. Pada aksi
pembajakannya, Cooper membawa sebuah tas berisi bom dan mengancam akan
meledakkannya, bila ia tidak diberikan uang sejumlah $200,000 dan 2 set
parasut.
Cooper tidak terlihat sejak saat itu dan tidak diketahui apakah dia
berhasil selamat dari penerjunannya. Pada tahun 1980, seorang anak
kecil berumur 8 tahun menemukan uang sebanyak $5,800 dollar dalam
pecahan $20 di tepi sungai Columbia di Amerika Serikat. Kode seri uang
yang ditemukan tersebut sama dengan uang yang diberikan pada Cooper
sebagai uang tebusannya.
Pelarian Cooper dari bagian belakang pesawat dengan menggunakan
parasut, menyebabkan airport-airport mulai menggunakan metal detector
untuk mencegah hal yang sama terulang kembali.
5. Man In The Iron Mask
Man In The Iron Mask adalah tahanan yang dikurung di sejumlah penjara
di Perancis (termasuk penjara legendaris, Bastille) pada masa
pemerintahan Raja Louis XIV. Identitas pria ini tidak pernah diketahui
karena tidak ada yang pernah melihat wajahnya yang disembunyikan dalam
sebuah topeng kulit berwarna coklat. Sekarang kita tahu, bahwa sejak
jaman dahulu, orang suka membesar-besarkan cerita karena pada
kisah-kisah yang beredar, diceritakan bahwa topeng tersebut terbuat
dari baja yang menjadi awal nama julukan yang diberikan kepadanya.
Menurut surat yang diberikan kepada kepala Penjara di Pignerol (B’nigne
Dauvergne de Saint-Mars) tempat pertama pria tersebut dipenjarakan,
nama pria tersebut adalah Eustache Dauger. Dalam surat itu juga
diinstruksikan agar disiapkan sebuah sel yang dilapisi dengan beberapa
pintu (untuk mencegah orang dari luar mendengar suara dari dalam sel).
Selain itu, juga dikatakan bahwa bila pria tersebut berbicara kepada
orang lain selain untuk hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan
pribadinya, dia akan dibunuh seketika. Hingga saat ini tidak ada yang
tahu siapa identitas sebenarnya dari pria ini tapi ada beberapa rumor
yang mengatakan bahwa Ia adalah saudara dari Louis XIV, Putra dari Raja
Charles II, Diplomat dari Italia, dan lain-lain.
6. Green Children of Woolpit
Green Children of Woolpit (2 anak hijau dari Woolpit) adalah dua orang
anak yang secara misterius muncul di desa Woolpit di Suffolk, Inggris
pada abad ke-12. Kedua anak tersebut bersaudara, dan mempunyai kulit
yang berwarna hijau (Hulk ???). Selain kulitnya yang hijau, kedua anak
tersebut mempunyai penampilan yang normal seperti manusia kebanyakan.
Mereka berbicara dalam bahasa aneh yang tidak dikenali dan tidak mau
makan apapun kecuali kacang polong.
Setelah lama kelamaan, kulit kedua anak tersebut kehilangan warna
hijaunya dan menjadi warna normal seperti warna kulit manusia pada
umumnya. Setelah mempelajari Bahasa Inggris, keduanya menjelaskan bahwa
mereka berasal dari suatu desa bernama St. Martin yang merupakan
tempat yang gelap karena matahari tidak bersinar di sana. Ketika sedang
menggembala ternak milik ayah mereka, mereka menemukan sebuah sungai
dari cahaya dan mengikutinya, sampai tiba-tiba mereka telah berada di
Woolpit. Beberapa teori menyatakan bahwa kedua anak tersebut adalah
anak dari dimensi lain, atau alien dari luar angkasa.
No comments:
Post a Comment